
Aki  yang ditulis accu atau baterai sumber listrik dan gas yang mudah  terbakar. Sifat ini yang bikin pabrikan motor menyimpan aki di tempat  aman. Karena tempatnya tersembunyi membuat kita malas ngecek. Padahal  aki butuh perawatan yang mudah. Tak sesulit mengurus aki-aki, alias  orang uzur.
Indikasi aki tekor terlihat dari lampu meredup. Jika  pake electric starter, pas tombol dipencet cuma terdengar, cengenges,  cengenges! Abis itu, kita cengegesan, malu motor gak mau start.
Perawatan  aki standar yaitu ngecek ketinggian cairan. Haram kurang dari batas  minimal. Dan jika, ngisi ulang, pake air aki netral yang dikemas dalam  botol biru. Isi jangan melebihi batas maksimal. 
“Kalo cairan aki  kurang, aliran arusnya gak optimum. Dan cepat rusak. Jika berlebih, aki  bisa meledak karena gak ada ruang buat melepas uapnya,” urai Syahbani  alias Ujang, mekanik ulung Bany Motor Sport di Kota Bambu Selatan,  Jakarta Barat.

Jangan  sampai sel aki keburu kering. Biasanya sel aki yang kering kelewat lama  akan akan cepat rusak sebelum masa ganti. Ini yang mengharuskan aki  harus sering dicek.
Tak kalah penting juga merawat terminal. Tapi  bukan terminal bis kota. Ini terminal atau kutub positif dan negatif  baterai. Ujang sering nemuin kabel nempel di aki motor pelanggannya  sulit dilepas. “Sebabnya, karena ada tumpukan kerak putih. Jika  kelamaan, kerak menggerus kutub. Parahnya kerak membuat kutub aki dan  elemen kabel saling mengikat,” papar mekanik beranak tiga itu.
Bukan  hal sulit unutk mengatasi itu. Bila masih pada taraf kerak putih, bisa  digosok sikat kawat. Kalau kerak udah tebal, bantu siram dengan air  panas, maka kerak akan luruh. 

Rada  repot kalau kerak udah lekat. Ini kudu dibantu cairan seperti WD40 atau  Multicare. “Makanya, biar aki selalu ‘joss’ perhatikan terminalnya.  Kutub ini penting karena dia yang mengalirkan arus listrik ke semua  komponen kelistrikan,” tegas Ujang lagi.
Jika itu sudah  dilakukan, perawatan harian dilakukan dengan rajin manasin mesin tiap  hari. Bukan pakai api, tapi dihidupkan dalam kondisi stasioner, minimal  15 menit. Maksudnya, agar pengisian arus ke aki selalu berjalan. Ini  penting buat yang doyan menstarter pakai electric-starter.
Terakhir,  jika semua sudah dilakukan, pastikan alat pengisian atau kiprok atau  regulator masih berfungsi baik. Sebab, jika tidak pengisian aki akan  tekor terus. Ujungnya elemen di aki cepat rusak. Dan aki pun benar jadi  aki uzur. 
TUKARKAN AKI BEKASKarena  mengandung bahan beracun, sebaiknya jangan sembarangan membuang aki  bekas. Menurut Ujang, daripada membuang aki bekas, akan lebih bermanfaat  bila melakukan trade-in alias tukar tambah di toko tempat beli aki  baru. 
Umumnya pedege alias pedagang aki menerima atau membeli  aki bekas. Hal ini dimungkinkan karena aki mengandung timbel atau timah  yang dapat didaur ulang untuk diproses dan digunakan kembali. Selain  menjaga lingkungan, juga bisa beli aki baru dengan harga lebih murah.